Cerita Lucu

PETUALANG YANG BODOH


Disebuah kisah terdapat sang Petualang, ia dikenal dengan sebutan "Petualang yang Bodoh". Mengapa disebut demikian? Karena ia adalah Petualang yang mudah sekali ditipu. Banyak warga yang bertemu dengan Petualang ini berusaha untuk menawarkan barang-barang yang tidak berguna dengan rayuan "Belilah, ini barang yang sangat langka!", "Belilah ini, jika kau menjualnya kau bisa dapat untung" dan lain sebagainya.

Tanpa pikir panjang si Petualang itu pun mempercayai masyarakat itu. Sedikit demi sedikit Pakaian, Uang, dan perlengkapanya diambil oleh Masyarakat yang keji itu, namun si Petualang tidak meikirkan hal itu. Dengan mendengar orang lain mengatakan "Terima Kasih" kepadanya, si Petualang selalu memasang wajah senang, ia tidak membenci ataupun dendam dengan Masyarakat di desa itu dia jutsru mendoakan agar mereka mendapat kebahagiaan.

Kota demi kota, desa demi desa ia lalui, semakin banyak pula yang memanfaatkan kebaikan dan kebodohanya, menipu dengan cara yang sama hingga uang dan pakaian petualang itu habis tak bersisa.

Kemudian karena malu, si Petualang pergi berkelana kedalam hutan. Kemudian dia bertemu dengan iblis hutan, si Iblis pun ingin memakanya dengan rayuan yang serupa. Tentu si Petualang termakan oleh rayuan itu.

Satu-persatu ia menyerahkan lengan, kaki, dan anggota tubuh lainya hingga tersisa hanya kepalanya saja.

si Iblis terakhir mengambil matanya, mengunyahnya sambil berkata, "Terima kasih. Ini ada hadiah untukmu". Tentu saja si iblis itu berbohong, dia hanya memberi secarik kertas dengan tulisan "Bodoh" kepada si Petualang itu.

Apa yang terjadi? Si Petualang tak merasakan marah, tak merasakan dengki, justru dia menangis bahagia sambil berkata, " Terima Kasih, terima kasih. Ini adalah hadiah pertama yang kudapat. Terima kasih." Ia berkata sambil menangis, lalu tidak beberapa lama si Petualang itu tewas.

dari kisah diatas mungkin orang lain menganggap petualang itu Bodoh dan lain sebagainya, namun Saya tidak ingin menganggap seperti itu.

Saya memejamkan mata dan membayangkan "Betapa tulusnya hati si Petualang itu."

Biasanya orang lain hanya memikirkan hiduo dan egonya sendiri, namun Petualang itu tidak demikian. Ia mengutamakan kepentingan orang lain, bahagia untuk orang lain, serta menangis untuk orang lain. 
dari kisah ini juga saya merenung ;

Apakah saya sudah bisa melihat kebaikan orang lain?
Apakah saya termasuk orang baik, atau hanya orang yang memanfaatkan kebaikan orang lain?
Akankah saya bisa seperti si Petualang yang pandai melihan hal-hal positif dalam hidup?

0 Response to "Cerita Lucu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel